Seorang penduduk desa menggendong anaknya dekat gunung Bromo yang mengeluarkan material vulkanik di desa Cemara Lawang, Jawa Timur (11/3). AP/Trisnadi
TEMPO Interaktif, Surabaya - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menunda jadwal budidaya tanaman gandum disejumlah daerah pegunungan di Jatim. "Seharusnya budidaya gandum dimulai awal tahun ini," kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Achmad Nurfalakhi, Jumat (18/3).
Ia mengatakan rencananya gandum akan dibudidayakan di dataran setinggi seribu meter diatas permukaan air laut di ekitar kawasan Gunung Bromo dan Semeru. Meliputi Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Probolinggo dan Malang.
Nurfalakhi mengatakan budidaya gandum di dataran tinggi tersebut tertunda karena status kedua gunung tersebut terus bergejolak. "Akan dilakukan setelah status kedua gunung kembali normal," ujar dia.
Lebih lanjut ia mengatakan berbagai persiapan serta lahan juga telah disediakan yaitu seluas dua ribu hektar. Di ana satu hektarnya ditargetkan bisa memproduksi 2,5 ton gandum atau total mencapai lima ribu ton per tahun.
"Kalau status gunungnya sudah stabil dan memungkinkan, kami segera memulai budidaya gandum," ujar dia. Gandum ini nantinya ditanam sebagai selingan di lahan hortikultura.
Menurutnya selama ini budidaya gandum telah dilakukan sejumlah petani di Kabupaten Sumenep, Sampang dan Lamongan. Namun produksinya lanjut dia masing kecil yaitu sebanyak 1,5 ribu ton dari lahan seluas 500 hektar. "Ini sangat kecil dibandingkan kebutuhan yang selama ini dipenuhi lewat impor," imbuhnya.
Nurfalakhi mengatakan budidaya gandum di dataran tinggi tersebut tertunda karena status kedua gunung tersebut terus bergejolak. "Akan dilakukan setelah status kedua gunung kembali normal," ujar dia.
Lebih lanjut ia mengatakan berbagai persiapan serta lahan juga telah disediakan yaitu seluas dua ribu hektar. Di ana satu hektarnya ditargetkan bisa memproduksi 2,5 ton gandum atau total mencapai lima ribu ton per tahun.
"Kalau status gunungnya sudah stabil dan memungkinkan, kami segera memulai budidaya gandum," ujar dia. Gandum ini nantinya ditanam sebagai selingan di lahan hortikultura.
Menurutnya selama ini budidaya gandum telah dilakukan sejumlah petani di Kabupaten Sumenep, Sampang dan Lamongan. Namun produksinya lanjut dia masing kecil yaitu sebanyak 1,5 ribu ton dari lahan seluas 500 hektar. "Ini sangat kecil dibandingkan kebutuhan yang selama ini dipenuhi lewat impor," imbuhnya.
DINI MAWUNTYAS
0 komentar:
Posting Komentar